Tradisi Nugal: Membangkitkan Semangat Gotong Royong di Dusun Nanga Entibab

12 September 2023
Administrator
Dibaca 70 Kali
Tradisi Nugal: Membangkitkan Semangat Gotong Royong di Dusun Nanga Entibab

Dusun Nanga Entibab, [12 September 2023]

 

Nugal Merupakan tradisi turun temurun yang telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya di dusun Nanga Entibab, Desa Nanga Dangkan, Kec. Silat Hulu tradisi nugal atau menanam padi setelah membakar ladang. Setiap tahun, antara bulan Juli hingga September, warga dusun ini bersatu dalam semangat gotong royong untuk mempertahankan dan merayakan tradisi turun temurun mereka.

 

Tradisi nugal adalah simbol kuat kebersamaan dan semangat kekeluargaan yang mengalir di antara penduduk dusun Nanga Entibab. Dalam proses ini, mereka tidak hanya menanam padi, tetapi juga menciptakan ikatan emosional yang kuat satu sama lain.

 

Masyarakat adat di Desa Nanga Dangkan Kecamatan Silat Hulu Masih mempertahankan cara menanam padi disebut nugal sebagai warisan turun temurun dari leluhur.

"Kebersamaan dan semangat gotong royong yang terjalin pada saat menugal padi itu seperti roh tersendiri bagi masyarakat adat," Ucap Kepala Desa Nanga Dangkan.

Kepala Desa Juga menyampaikan berladang adalah cara masyarakat adat melestarikan peninggalan leluhur, setelah proses pembukaan lahan, kemudian di bakar dan dibersihkan, tiba lah saatnya nugal padi atau menanam padi.

Baca Juga berita lainnya : 

Musyawarah RKPDes Nanga Dangkan Tahun Anggaran Tahun 2024

Pemdes Nanga Dangkan Meriahkan Upacara Peringatan 17 Agustus di Kecamatan Silat Hulu


Menurut dia, tradisi turun temurun yang sudah mendarah daging di masyarakat adat dayak dalam berladang itu sudah menjadi ciri khas masyarakat adat.

"Selamat melaksanakan nugal kepada masyarakat adat atau petani tradisional dimana pun berada, peninggalan leluhur harus tetap kita lestarikan," ucap Kades Nanga Dangkan.

Sementara itu, salah satu petani tradisional Desa Nanga Dangkan Marselinus Yuri, mengatakan menanam padi konvensional itu merupakan warisan nenek moyang masyarakat adat.


Ia mengatakan pada saat ini masyarakat adat di daerahnya sibuk nugal padi, karena memang saat ini musim menanam padi di ladang.

"Menanam padi di ladang merujuk pada siklus tahunan bertani konvensional masyarakat adat secara turun temurun," jelas dia.

Hanya saja, ujarnya, belakangan ini memang tradisi tahunan masyarakat adat menanam padi senantiasa menjadi sorotan terlebih pada saat membakar ladang.

"Semoga ke depan ada solusi-solusi payung hukum bagi masyarakat adat, agar petani tradisional tidak was-was”